Hope you enjoy reads this story gaje ..
Let's check it ;)
Main Cast : Zayn Malik as him self
Kendall Jenner as Davina Ad-javar
Skandar Keynes as Himself
Debby Ryan as her self, etc.
Genre : Sad, Romance, little bit drama
Author : Mely Susanti
“Orang itu adalah orang yang sering kau sebut sebagai “Pangeran kecilku” dulu, Zayn ..”
Mendengar momnya menyebut nama Pangeran kecil, Zayn. Kegiatan nya mengemuti jari –membersihkan sisa krim- langsung terhenti begitu saja, dan otomatis jari telunjuk yang ia kemut (?) masih berada di dalam mulutnya dengan tampang yang cengo. Tiba tiba sekelebat bayangan masa lalunya dengan pangeran kecilnya dulu berputar kembali di memori otaknya.
PART 3
#Flashback on ..
“Dav, Dav ayo kita main putli dan pangelan.. kau yang jadi putli nya dan aku yang menjadi pangelannya.”
Seorang anak laki laki berusia 6 tahun sedang mengajak sahabat perempuannya untuk main selayaknya anak kecil mainkan. Mereka terlihat sangat bergembira, tak ada beban sama sekali di fikiran mereka, yang ada hanya rasa suka ketika tahu mereka saling memiliki satu sama lain sebagai sahabat. Yep ! mereka adalah Zayn Malik dan Davina Ad-javar.
“Iya. Ayo Zayn kita main—“ . ucapan Davina terpotong karena Zayn sedikit mengoreksi kata katanya.
“No, Putli Dav.. mulai sekalang, detik ini juga kau tak boleh memanggilku hanya dengan Zayn saja, tetapi halus memakai kata Pangelan, Pangelan Zayn..” . Meskipun terbilang masih kecil, tapi gaya bicaranya sungguh seperti orang dewasa.
“Err—oke, kita sepakat. Tapi kau juga halus janji Pangelan, kau juga halus memanggilku Putli. Deal huh?”. Kata Dav sambil mengulurkan tangan tanda persetujuan.
“Kay, kita deal putli ku. Mmuuacch..” .bukannya menjabat tangan Davina, Zayn malah mencium punggung tangannya. Dasar Zayn kecil.
“Haha .. kau ada ada saja Zayn—em maksudku pangelan . oiya, aku juga mau kau beljanji.”
“Janji apa lagi Putli ?” Kata Zayn menyahuti permintaan Dav
“Aku mau kau beljanji menggunakan janji seolang pelaut. Bahwa sampai kapanpun, kau tak akan meninggalkankan Putli mu ini sendilian. Whelevel and whenevel pangelan” Dav menjelaskan dengan suara imutnya .
“Hanya itu ? emm, mudah saja. Oke aku beljanji tidak akan meninggalkan Putliku Dav, whelevel and whenevel !!” . Janji Zayn dengan tegas dan lantang layaknya janji seorang pelaut.
#Flashback off ..
“Hey Dav, kau itu kenapa sih ? mendengar nama Zayn kau langsung melamun seperti itu. Nak, harusnya kau jingkrang jingkrak kegirangan bukannya malah melamun. Ada ada saja kau itu..”
Suara sopran milik mom nya membuyarkan segala lamunan Dav tentang masa kecil bersama Zayn yang menurutnya amat sangat manis.
Apa jika Zayn melihatku, dia tidak akan marah padaku ?? apa dia masih mau mengenalku sebagai putri kecilnya dulu ?? hanya pertanyaan itu yang berputar putar diotak Davina sekarang. Ia terlalu takut jika Zayn marah dan benci padanya karena perbuatan yang ia lakukan dahulu terhadap Zayn, ya. MENINGGALKAN NYA. Mengingat saat itu Davina lah yang mengatakan bahwa Zayn tidak boleh meninggalkannya dalam keadaan bagaimanapun. Tapi nyatanya ?? dia sendiri yang pergi dari kehidupan Zayn juga dengan tiba tiba walaupun dengan sangat terpaksa. Lain dengan apa yang ada dalam fikiran Zayn Malik. Ia berpikir bahwa Davina memang sengaja memberinya sebuah harapan palsu.
“Err—mom, Dav lelah, Dav kekamar dulu ya mom. Mau istirahat” .tanpa menghiraukan ucapan mom nya Davina melenggang begitu saja menuju kamar tidurnya.
“Ckck, kenapa lagi dengan anakku itu ? aneh sekali tingkahnya.”
*************************
*Zayn Malik P.O.V
15 menit sudah aku menunggu. Tapi tak ada tanda tanda kedatangan Perrie. Mungkin sebentar lagi ia sampai. Baik lah, aku akan menunggunya barang 10 menit lagi. Positiv thinking saja Zayn.
Kulihat gadis berambut blonde dengan rok bermotif kotak kotak merah hitam –seragam sekolah- tersenyum dan menuju kearah meja tempatku berada. Ow, itu dia gadisku. Ku balas senyumannya semanis mungkin, ya aku berfikir mungkin ini adalah senyuman terakhir yang akan ku berikan padanya selepas aku pindah nanti. Aku takut akan reaksi yang akan Perrie berikan setelah ia mengetahui kabar ini. Jujur aku sangat takut jika melihatnya menangis, biar bagaimanapun Perrie lah seseorang yang telah membangkitkan ku dari keterpurukan selepas gadis tak punya hati itu –Davina- meninggalkanku. Oh stop it Zayn !! untuk apa kau ingat ingat gadis itu lagi. Oke, sekarang fokus pada yang satu ini dahulu. Setelah ia benar benar berada di hadapanku, ia langsung memelukku dan mencium kening ku. Ini yang aku suka darinya, kecupannya sangat hangat.
“Hey my hubby, lama menunggu ya ? maaf ya, tadi saat kelas usai aku disuruh membantu Mr. Garfield untuk membereskan tugas tugas siswa tingkat 3, jadi aku tidak bisa langsung menuju kesini deh. Oiya, tadi kenapa kau tidak masuk sekolah? Apa kau sakit ?”.
Perrie, Perrie .. baru beberapa saat kau datang saja sudah memberondongku dengan serentet pertanyaan.
“No sayang, aku juga baru 10 menit berada disini. Aku tidak masuk sekolah karena... err—itulah yang ingin aku bicarakan padamu sekarang.”. Suasana mulai sangat aneh menurutku.
“Tampaknya kau sangat serius sekali Zayn, ada apa hem ?”.
Oh oke keep calm Zayn, kau pasti bisa membicarakannya dengan tenang.
“Jadi begini babe, besok aku—“
“Permisi Tuan dan Nyonya.. ada yang ingin kalian pesan ??”. Waitters datang untuk mencatat pesanan kami. Ya aku tidak memesan apapun sampai Perrie datang, fikiranku sedang tidak konsen. Ya Allah, tolonglah beri aku kelancaran untuk menjelaskan semuanya pada gadisku ini.
“Err—aku Cappucino biasa saja. Bagaimana dengan mu Zayn ? kau pesan apa ?”
Perrie memesan minuman yang dia inginkan. Aku ?? ehm .. mungkin tidak untuk saat ini.
“No , no .. aku sedang tidak ingin minum apapun saat ini ..”
Mendengar jawabanku, Perrie hanya menatapku dengan tatapan seperti ‘kenapa begitu?’ tapi aku hanya melemparkan senyum tipis padanya.
“Okhay .. wait for minute”
Waitters itu kemudian pergi meninggalkan kami berdua. Key, ini saatnya aku mulai menjelaskan maksudku yang sebenarnya pada Perrie.
“ekhem .. jadi begini babe , maksud ku mengajakmu bertemu disini adalah aku ingin membicarakan sesuatu yang sangat penting untuk hubungan kita kedepannya.”
*Author P.O.V
“ekhem .. jadi begini babe , maksud ku mengajakmu bertemu disini adalah aku ingin membicarakan sesuatu yang sangat penting untuk hubungan kita kedepannya.”
o-ow , mungkin pria tampan ini salah menggunakan kata kata.. “untuk hubungan kita kedepannya” ?? what the meaning is it ?
“maksudmu ? kau .. kau ? Oh babe, kita masih terlalu muda untuk melangsungkan hubungan kita ini kejenjang yang lebih tinggi. So sorry ;(“
No, He’s NOT . Perrie mungkin bukan itu yang Zayn Malik maksudkan padamu.. ayolah belajar mendengarkan perkataan seseorang dengan seksama cantiiik *author idiot ikut ikut aja -,-V
“No , err—maksud ku em ,, bukan itu Perrie.”
Kegugupan yang ada dalam diri Zayn kini makin bertambah dengan keluarnya respeck an yang di beri oleh Perrie.
“Oke maksudku begini, aku harus terbang ke New York besok. Dan pastinya mau tak mau kita harus berhubungan jarak jauh ...”
“Wha .. what ? are you kidding meh ? lelucon macam apa lagi yang kau buat sayang ? ayolah, aku sedang tidak berulang tahun hari ini. Jangan coba menggodaku, karena ini sama sekali tidak menyenangkan Zayn !!”
Ekspresi konyol yang Perrie tunjukan, dan sukses membuat kekasih yang duduk berhadapan dengannya menjadi tambah resah.
“Hey hey .. Calm okay. Perrie I’m so seriously and i’m not kidding you. Aku terpaksa melakukan ini .. aku sama sekali tidak bisa membantah perkataan orang tuaku. Yang penting kita masih bisa berhubungan walaupun jarak jauh . Aku sangat menyayangimu, trust me “
**************
*Davina P.O.V
Entahlah rasa apa yang telah hinggap didalam jiwa ku kini .. di satu sisi aku merasakan gejolak kebahagiaan ketika mom mengatakan bahwa Zayn akan menemuiku , disini. Tapi ada juga terbersit rasa takut jika nanti Zayn melihatku dia tidak akan mau menerima ku lagi dalam hidupnya. Astagfirullah .. aku tahu waktu itu aku sangat amat bersalah meninggalkannya diam diam, tapi itu semua juga bukan kehendakku. Aku katakan bahwa kejadian itu sangat amat terpaksa. Semoga, ya semoga semua rasa takutku ini tidak benar adanya.. semoga Zayn sudah memaafkan ku dan mau menjalin hubungan baik denganku seperti dulu lagi. Aku tahu Zayn adalah seorang yang sangat amat baik, pasti dia sudah melupakan masa masa kelam itu.. yah ! positive thinking Dav.
Jujur aku sangat amat merindukan Pangeran kecilku itu. Sifatnya yang manis, lembut dan rasa sayangnya terhadapku membuatku sangat amat nyaman berada disisinya.
“Ya pangeran kecilku .. aku akan menunggu kedatangan mu besok. Dan mulai besok kita akan memulai semuanya dari awal kembali ;)”
Ku kecup foto Zayn yang satu satunya kupunya. Walaupun hanya foto masa kecilnya, itu sangat amat manis dan berharga untukku. Biarpun sampai detik ini aku tidak bisa melihat atau merasakan pertumbuhan kita –aku dan Zayn- menjadi dewasa, tapi aku yakin, saat ini dia telah tumbuh menjadi seorang laki-laki yang tampan. Jujur setelah kepindahan ku dari London saat itu, aku benar benar lost contact dengan Zayn. Aku sudah tidak mendengar kabar lagi darinya atau pun dari orang tuanya. Pernah saat itu, sekali itupun yang terakhir, orang tua Zayn memberi kabar seminggu setelah aku dan keluarga ku pindah Zayn jatuh sakit dan harus mendapatkan perawatan intensif dirumah sakit. Demi Allah, aku sangat amat merasa bersalah padanya.
***************
*Trisha P.O.V
Menjelang siang tadi Zayn anakku pergi entah kemana , yang aku tahu darinya hanyalah dia ingin mengucapkan selamat tinggal pada Perrie. Perrie .. ya Perrie , entah mengapa aku kurang suka pada gadis satu itu. Oh ralat, sebenarnya bukan aku tak suka tapi setelah Zayn ditinggal pindah oleh Davina ke New York sifatnya tiba tiba berubah drastis dan aku jarang sekali melihatnya bermain bersama gadis cilik ataupun teman sebayanya yang lain hingga umurnya beranjak dewasa. No, aku tak pernah melihatnya memperkenalkan seorang gadis –walau sekedar untuk bertamu dirumah kami- padaku. Aku hanya takut, jika gadis itu err- maksudku Perrie hanya dijadikan pelarian semata olehnya. Aku tahu, jelas sangat tahu bahwa hati anakku itu mencintai Davina. Aku bukan mengada ada, aku berbicara karena fakta. Zayn masih menyimpan foto Davina semasa kecil dan sering sekali aku melihatnya melamun, menyanyikan sebuah lagu melow sambil memandangi foto gadis cantik itu. Semoga keputusan ku memindahkannya ke New York nanti bisa merubah tabiat buruknya itu. Sungguh, aku tak sabar untuk hari esok. Rencananya besok aku dan suamiku Yasser juga akan ke New York untuk mengantar Zayn ketempat dimana dia akan memperbaiki sifat , dan hatinya yang remuk redam itu.
******************
*Zayn Malik P.O.V
BERSAMBUNG ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar